"Apaan tuh?" mata suami masih tertuju ke tivi. Aku mengendikkan bahu, "Ngga tau, bikin-bikin robot kali,"
"Mauu ikutan.. bikin robot!" seru Faza. Matanya menatapku seperti memohon. Aku tersenyum.
"Robot Transformer! Atau Real Steel!" seru adiknya Izzan ngga mau kalah.
Aku masih memegang surat undangan seminar dari sekolah Faza. Sebenarnya tema utama seminar adalah parenting, tapi ada presentasi tambahan tentang kursus robotic. Aku sering dengar tentang yang satu ini, tapi tidak pernah benar-benar mengerti apa itu kursus robotic. Kadang melihat baliho atau spanduknya memajang gambar-gambar robot yang menurutku tidak terlalu indah maupun artistik, hanya kumpulan kabel dan PCB (PCB-nya pun tampak berbeda dengan PCB yang kugunakan dulu di jaman SMP). Beberapa kali aku melihat berita tentang lomba robotic, dan melihat robot-robot kecil yang aneh berjalan dan sesekali terguling. Sungguh tidak terlalu menarik minatku. Lomba para geek, pikirku.
Tapi saat ada kesempatan untuk tahu lebih banyak tentang robotic (gratis pula), rasanya tidak akan rugi untuk datang. Jadilah pada hari Sabtu tanggal 9 April kami sekeluarga pergi ke sekolah anakku.
Presentasi Robotic diberikan oleh Rumah Robotic dengan Bapak Bimo sebagai pembicaranya. Presentasi untuk orang tua dilakukan di ruang kelas dan presentasi dengan suasana yang lebih santai untuk anak murid dilakukan di ruang terbuka.
Jadi apa itu kursus robotic?
Kursus robotic, adalah pendidikan keterampilan dan pelatihan pembuatan robot. Ini dilatarbelakangi oleh pengaruh teknologi dan gawai (gadget) yang sangat besar terhadap perkembangan anak, yaitu pada fisik, kognitif, emosi, sosial dan motorik anak dan juga daya pikir anak terhadap dunia luar. Penggunaan teknologi dan gawai yang tak terkendali akan menimbulkan akibat-akibat buruk diantaranya adalah:
- kurangnya interaksi sosial, anak yang terlalu sering bergantung pada gawai sebagai teman mainnya, tidak akan merasa perlu teman bermain sungguhan.
- gangguan fisik karena gangguan mental, jika anak sudah terlalu bergantung pada gawainya, dia akan kurang aktivitas fisik yang pastinya sangat dibutuhkan di masa pertumbuhannya.
- mempengaruhi stabilitas emosi, sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa terlalu banyak terpapar permainan yang mengandung kekerasan akan memberikan pengaruh buruk pada stabilitas emosi anak, empati anak akan berkurang dan mudah terpicu untuk melakukan kekerasan.
- mengalami penurunan kemampuan multitasking. Konsentrasi berlebih pada gawainya dapat berakibat penurunan kemampuan anak untuk dapat melakukan beragam kegiatan di satu waktu.
Rumah Robotic dengan tagline-nya
A Fun Way to Build Robots, berusaha menjembatani masalah teknologi dan
pendidikan anak. Robotic dianggap sebagai terobosan baru untuk masalah
pendidikan, bahkan Bill Gates sang pemimpin Microsoft pun berujar bahwa robotic
adalah tren pendidikan masa depan. Tidak bisa dipungkiri, banyak hal dalam
kehidupan kita kini bergantung pada teknologi dan robot, seperti diantaranya
adalah gawai, peralatan elektronik hingga dalam skala lebih besar yaitu
robot-robot industri. Hal ini tentunya tidak kita temui di sepuluh hingga dua
puluh tahun ke belakang.
**Aku jadi teringat, di awal-awal masa kuliah, telepon genggam adalah barang mewah yang hanya dimiliki oleh segelintir anak orang berpunya, yang memilikinya bisa dihitung dengan jari. Tapi kini, bahkan anak-anak balita sudah melek gawai. Di dunia kerja masa kini, ada banyak cerita tentang pemutusan hubungan kerja buruh yang pekerjaannya digantikan oleh robot. Jika jumlah penduduk dunia kian meningkat sementara para pekerja masa depan adalah robot, di mana posisi anak-anak kita nanti, sepuluh atau dua puluh tahun yang akan datang?**
**Aku jadi teringat, di awal-awal masa kuliah, telepon genggam adalah barang mewah yang hanya dimiliki oleh segelintir anak orang berpunya, yang memilikinya bisa dihitung dengan jari. Tapi kini, bahkan anak-anak balita sudah melek gawai. Di dunia kerja masa kini, ada banyak cerita tentang pemutusan hubungan kerja buruh yang pekerjaannya digantikan oleh robot. Jika jumlah penduduk dunia kian meningkat sementara para pekerja masa depan adalah robot, di mana posisi anak-anak kita nanti, sepuluh atau dua puluh tahun yang akan datang?**
Bagaimana kita bersikap terhadap perkembangan teknologi ini? Yang paling penting lagi, apakah anak-anak kita siap? Karena anak-anak kitalah yang akan menghadapi tantangan yang lebih besar dari kita dalam bersaing dengan teknologi dan para robot di masa yang akan datang. Apa yang kita persiapkan bagi anak-anak kita, ilmu dan keterampilankah? Atau anak-anak kita hanya akan berperan sebagai konsumen dan pengguna?
Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Inggris, dan Jerman, program perakitan robot sudah masuk ke dalam kurikulum perlajaran sekolah. Hal ini tentu karena adanya kesadaran yang tinggi dari pihak pendidikan dan negara bahwa teknologi dan robot akan menjadi sesuatu yang tak terhindari dalam kehidupan manusia di masa yang akan datang. Anak-anak akan dapat menyesuaikan diri dengan era globalisasi yang tidak bisa dipungkiri dibarengi dengan semakin majunya teknologi.
Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Inggris, dan Jerman, program perakitan robot sudah masuk ke dalam kurikulum perlajaran sekolah. Hal ini tentu karena adanya kesadaran yang tinggi dari pihak pendidikan dan negara bahwa teknologi dan robot akan menjadi sesuatu yang tak terhindari dalam kehidupan manusia di masa yang akan datang. Anak-anak akan dapat menyesuaikan diri dengan era globalisasi yang tidak bisa dipungkiri dibarengi dengan semakin majunya teknologi.
Dan tahukah Anda, bahwa di tahun 1136-1206 M, sudah ada ilmuwan muslim yang mengembangkan beragam alat berbasis teknologi. Ilmuwan itu bernama al-Sheikh Ra's al-Amyl Badi' al Zaman Abu al-'Izz bin Isma'il bin al-Razzes al-Jazari. Tiga titel pertama menyatakan bahwa beliau adalah kepala insiyur (Ra's al-A'myl), dan seseorang yang unik dan tak tertandingi (Badi' al-Zaman). Titel al-sheikh adalah titel kehormatan yang menyatakan bahwa beliau adalah orang terpelajar dan terhormat. Dikenal dengan nama pendek al-Jazari, beliau telah mengembangkan prinsip hidrolik pada jam air, jam lilin, band musik robot dan sekitar 50 peralatan mekanik dan cara merakitnya. Keren yaa..
Seperti yang kita ketahui, ada empat jenis kecerdasan yaitu:
IQ - Intelectual Quotient / kecerdasan intelektual
EQ - Emotional Quotient / kecerdasan emosional
SQ - Spiritual Quotient / kecerdasan spiritual
AQ - Adversity Quotient / kecerdasan adversitas (selalu dibantu/ketergantungan jika ada kesulitan)
Belajar robotic bermanfaat pada perkembangan kecerdasan yang lebih baik pada sisi intelektual (kognitif, bahasa dan fisik), sosial emosional. Jika didukung oleh perasaan senang, perkembangan kecerdasan ini akan terjadi lebih cepat. Manfaat-manfaat lain yang dapat diperoleh dari belajar robotic adalah
- melatih koordinasi mata, tangan dan keahlian motorik
- melatih konsentrasi
- meningkatkan kecerdasan spasial dan bentuk
- meningkatkan kemampuan berpikir secara logis dan memecahkan masalah karena akan ada banyak masalah saat pembuatan robot
- meningkatkan kreativitas dan imajinasi, karena anak dapat menciptakan apa pun dari peralatan dasar robotic
- meningkatkan rasa percaya diri saat berhasil menyelesaikan suatu proyek
- melatih kerja sama jika proyek dikerjakan dalam kelompok
Anak-anak akan belajar merakit
dan merancang robot sederhana, tergantung usia dan level kursus yang diikuti,
tentunya dengan bimbingan dari para guru yang berpengalaman bukan hanya dalam
bidang teknologi tapi dalam bidang pendidikan anak sehingga diharapkan
anak-anak akan merasa nyaman dan senang mempelajari keterampilan robotic ini.
Anak-anak akan mendapatkan beragam perangkat seperti Lego Brick, Lego WeDo, Lego Simple Mechanic & Power, Mindstorm EV3 dan Arduino/Microcontroller. Dengan perangkat ini, anak-anak akan dapat meningkatkan kemampuan dasar pemrograman, pola pikir normatif, kemampuan analisis, daya imajinasi dan kreativitas, juga diharapkan akan mampu mandiri dalam mempelajari teknologi.
Mengenai bentuk-bentuk robot yang 'kurang' estetis menurutku, ternyata memang seperti itulah adanya bentuk-bentuk robot yang dibuat di kursus robotic, karena yang lebih diutamakan adalah keberhasilan anak dalam membuat dan memfungsikan robot, bukan tampilan akhir robot itu sendiri.
Mengenai bentuk-bentuk robot yang 'kurang' estetis menurutku, ternyata memang seperti itulah adanya bentuk-bentuk robot yang dibuat di kursus robotic, karena yang lebih diutamakan adalah keberhasilan anak dalam membuat dan memfungsikan robot, bukan tampilan akhir robot itu sendiri.
Dan tahukan Anda, anak-anak ini juga dapat unjuk prestasi di beragam kompetisi baik lokal, nasional maupun internasional lhoo.. Di Bogor, ada kompetisi dengan tajuk BRC atau Bogor Robotic Competition. Di tingkat dunia ada yang namanya WRO atau World Robotic Olympiad. Kompetisi tingkat nasional yang juga sangat terkenal adalah Baronas atau Lomba Robot Nasional yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro Institut Teknologi Nasional. dan Kontes Robot Indonesia yang dilaksanakan oleh PET-ITS sejak tahun 1993.
Jika Anda berada di daerah Bogor dan tertarik lebih lanjut tentang kursus robotic, Anda dapat menghubungi Rumah Robotic di nomor kontak berikut ini:
Rumah Robotic, Perumahan Bumi Sentosa Blok A1 No. 15-16 Nanggewer Cibinong, Kab. Bogor
021-8371066
0813 8246 6174
marketing@rumahrobotic.com
www.rumahrobotic.com
Brosur Rumah Robotic |
Program dan Biaya Rumah Robotic |
Ooh, ada ya kursus robotic, makasih mba, bsa dku rekomendasikan untuk ponakan deh, dari pada di rumah aja
ReplyDeleteIya Mba Yanti, seru juga lho bikin-bikin robot :)
DeleteIya Mba Yanti, seru juga lho bikin-bikin robot :)
DeleteJadi ingat pas kuliah elektro dulu mainanya sama robot :|
ReplyDeleteWah hebat! Aku belajar elektro pas mata pelajaran keterampilan di SMP aja :D
DeleteMakasih udah mampir ya Mba Titis :)
Di sekolah anakku juga udah ada ekskul robotik Dan dia pengen banget ikutan.
ReplyDeletedi sekolah kk juga ada eskul robotic. si kk pengen ikutan. tp krna setiap hari jadwalnya udh full, jadi dipending dulu. takut anaknya kecapean bnyk les
ReplyDeleteDi kotak lagi pada demam robotik ini mba..
ReplyDeleteRobotik memang menarik banget sih, terutama buat anak-anak ya
DeleteWe have made extraordinary steps with regards to mechanical technology. However, where we've come at a stop is the absence of help to the robots with regards to finding the area. simultaneous localization and mapping
ReplyDeletesimultaneous localization and mapping and augmented reality So you caught wind of somebody focusing on the significance of the robots.txt record, or saw in your site's logs that the robots.Simultaneous localisation and mapping (SLAM) txt document is causing a mistake, or by one way or another it is on the highest point of the top visited pages, or, you read some article about the passing of the robots.simultaneous localization and mapping (SLAM) companies txt record and about how you ought not waste time with it until kingdom come. Or then again perhaps you never knew about the robots.Simultaneous localisation and mapping
ReplyDeleteSLAM (Simultaneous localisation and mapping)
Simultaneous localization and mapping
Simultaneous localization and mapping navigation stack
Simultaneous localization and mapping companies
simultaneous localization and mapping news
simultaneous localization and mapping videos
simultaneous localization and mapping interview
simultaneous localization and mapping (SLAM)
21st century has witnessed various marvels of human creation; technology has risen from a simple personal computer to palmtops within a span of 60 years. One very promising sector and an enthralling field is that of Robotics. Remember watching those sci-fi movies and imagining "what could have happened if I too had a robot? robotic depalletizing
ReplyDelete