Memiliki anak-anak yang sehat dan ceria, cerdas dan penuh
aktivitas pastilah menjadi dambaan semua orangtua. Jika sehat, kegiatan apapun
bisa dilakukan dengan maksimal, baik belajar maupun bermain. Sebisa mungkin,
orangtua akan melindungi anak-anaknya dari segala sesuatu yang bisa
mendatangkan penyakit. Namun, terkadang sakit sungguh tidak dapat
ditolak.
Dua anakku hanya berbeda dua tahun usianya, sepintas
nampak seperti kembar. Raut wajah yang sama, tinggi badan juga hampir sama.
Berat badan pun saling berkejaran, paling berbeda hanya satu kilo, lebih berat
sang adik Izzan dari pada sang kakak, Faza. Namun, Izzan bisa dibilang lebih rentan
terhadap sakit dibanding Faza. Izzan memang lebih banyak makan, namun lebih
pemilih. Faza juga banyak makan, namun tidak terlalu pemilih. Mungkin karena
variasi makanan yang lebih beragam, membuat daya tahan tubuh Faza lebih kuat.
Salah satu indikator lebih rentannya Izzan terhadap serangan
penyakit adalah Izzan lebih sering mengalami demam dibanding Faza. Demam, yaitu
peninggian suhu tubuh di atas 37,5⁰C, adalah tanda bahwa tubuh sedang
memerangi penyakit yang masuk. Terkadang, badan Izzan terasa hangat di sore
hari, dan langsung panas menyengat di malam harinya. Umumnya kondisi ini akan
didahului oleh pilek dan batuk, walaupun terkadang tanpa disertai dua penyakit
tersebut.
Jika sudah demam, siap-siaplah kami orangtuanya untuk
'ronda' alias begadang menunggui Izzan. Dulu, kami pernah panik: Izzan
memanggil-manggil aku di jam dua dini hari, menggigil hingga badannya bergetar
dan meminta selimut, padahal dia tidak pernah mau tidur dengan selimut
sebelumnya. Aku dan suami belum pernah melihat anak kami menggigil. Aku
langsung menelepon Rumah Sakit dan bertanya pada Perawat yang bertugas, apa
yang harus kami lakukan. Ternyata, kata Mba Perawat dengan sabar dan tenang
(padahal aku sudah panik setengah mati rasanya), tubuh yang menggigil adalah
tanda akan datangnya panas tinggi. Yang perlu kami lakukan adalah menyelimuti
si anak jika dia masih kedinginan dan menggigil, dan jika panas telah datang,
memberinya obat penurun panas dan melakukan tindakan pertama penanganan demam
pada anak. Tentu saja kami selalu menyediakan obat penurun panas Tempra
Forte Parasetamol di kotak obat kami. Benar saja, tidak berapa lama setelah
menggigil, suhu tubuh Izzan perlahan meninggi.
Untungnya, tidak ada riwayat demam kejang di keluarga kami.
Namun demikian, kami tetap selalu siaga dan waspada jika anak mengalami demam,
apalagi demam dengan suhu di atas 39⁰C. Berikut adalah tindakan pertama penanganan
demam pada anak yang kami lakukan:
- Ukur suhu tubuh dengan thermometer, jika panas masih dibawah 38⁰C dan anak masih aktif, beri air minum yang banyak dan jaga suhu ruangan tetap sejuk
- Pakaikan baju yang nyaman, menyerap keringat dan longgar pada anak, supaya panas tubuh bisa lebih mudah dibuang
- Terus pantau kondisi anak.
- Kompres anak dengan air hangat, bukan dengan air dingin. Jika panas meninggi dan bertahan lama, bisa dilakukan surface cooling. Surface cooling ini diajarkan oleh Perawat yang menangani Faza saat dirawat karena Demam Dengue. Baju dibuka, badan diseka oleh lap/handuk yang dibasahi oleh air hangat, lalu dikeringkan (dapat dengan cara dikipas-kipas perlahan). Surface cooling dapat dilakukan di are tubuh manapun, kecuali kepala, karena dikhawatirkan bisa menimbulkan pusing.
- Tetap beri anak minum air putih yang banyak. Air minum akan membantu menurunkan suhu tubuh.
- Beri obat penurun panas, sesuai dosis atau anjuran dokter. Obat penurun panas dapat diminumkan setiap 4-6 jam sekali. Tempra Forte Parasetamol, sangat cocok untuk anak, cepat menurunkan demam dan rasa jeruknya disukai oleh anak.
- Beri anak waktu untuk beristirahat dengan baik. Anak perlu waktu untuk memulihkan kondisi tubuh dan kembali sehat. Anak bisa saja sakit di tengah masa sekolah, namun jangan pernah memaksakan anak yang tidak sehat untuk tetap beraktivitas. Bukan saja membuat masa pemulihannya tertunda, si sakit bisa bertambah sakit atau malah menularkan sakitnya pada anak-anak lain yang sehat.
- Jika demam berlangsung lebih dari tiga hari, anak harus segera dibawa ke dokter untuk ditangani lebih lanjut.
Sehat ceria, pulih dari demam karena Tempra |
Tempra, obat penurun panas demam kami |
Anak-anak yang terbebas dari demam, siap beraktivitas kembali! Terima kasih Tempra, sudah membantu kami menjaga kesehatan anak-anak kami... :)
hidpu tempra :D
ReplyDeleteHidup..hidup.. hehe... Makasih ya Mak Liya Aliycia sudah mampir :)
DeleteGood luck ngontesnya ya mbak!
ReplyDeleteAamiinn.. hehe.. makasih sudah mampir Mba Mayya..
Delete