THERAGRAN-M, Memulihkan Kesehatan, Memulihkan Momen Berharga Keluargaku

Behind every great man, there's a great woman.
Ada perempuan hebat di belakang setiap lelaki hebat.

Itu kata pepatah di luar negeri sana. Aku agak kurang setuju yaa dengan pepatah di atas. Kenapa harus di belakang, 'behind'? 'Great man' yang dimaksudkan ini adalah para bapak kan? Dan great woman-nya adalah istrinya? Aku lebih suka dengan pepatah berikut ini: Behind every great man, there's a woman rolling her eyes, hahaha..

Yeah.. para pria itu bisa jadi sangat terorganisir ya dalam hal pekerjaan kantornya, tapiii kalau kemejanya terselip sedikit aja di lemari, langsung bilang ngga ada dan minta dicarikan. Bisa mengatur rapat antar departemen, tapi kalau dua anaknya minta ditemani bikin peer di saat yang bersamaan, yang ada main games semua! SOP alias Standard Operational Procedure unit kerjanya rapi banget dong, tapi saat batuk pilek, tetap saja tuh minum air es dan makan gorengan, seperti tidak tahu saja kalau dua hal itu bikin batpil-nya tambah parah...hemmm.. *sang istri menghela napas

Tapi aku punya pengakuan: suamiku memang pria yang hebat. Kenapa dia hebat? Dia tidak pernah mengeluh capek atau lelah. Ya, walaupun berangkat pagi-pagi sekali dan seringkali baru tiba di rumah lewat maghrib, pergi dan pulang berdesakan di kereta, tidak pernah sekali pun terucap kata 'Capek, Bun' dari mulutnya. Saat anak-anak menyambut kepulangannya dengan penuh semangat, dengan semangat yang sama pula suamiku mengulurkan tasnya, minta dibawakan ke dalam.. hehe..

Bahkan setelah bekerja seharian itu, dia masih bersedia menemani anak-anak belajar, walaupun yaaa itu tadi, harus diawasi oleh bundanya juga. Sementara aku tidak bisa menemani belajar karena debay sibuk minta ditemani jalan-jalan keliling rumah sambil digendong, suamiku yang membantu anak-anak mengulang pelajaran sekolah atau mengerjakan peer. Aku hanya perlu sekali-sekali menengokkan kepala; kalau suasana sudah terlalu sepi, ini perlu dicurigai. Kalau ngga mereka bertiga konsen main game bareng-bareng, atau malah semuanya tepar bobo berjamaah.. heuuu...

A shoulder to cry on, and a strong hand to lift me up from my weariness. That is my husband. Selain kuat, tangannya juga lembut menggendong debay. Kalau aku sudah kelelahan menahan debay yang meronta-ronta ngga jelas maunya apa, suamiku sangat bersedia untuk bergantian membantu menggendong debay. Walaupun gaya gendongnya seperti gaya tim paskibraka pembawa bendera pusaka, tapi akhirnya debay pasti tertidur juga. Sebelumnya, mereka berdua akan ngobrol, yang satu memakai bahasa bayi dan suamiku menggunakan bahasa cinta.

Sikap suamiku yang seperti tidak kenal lelah, membuatku selalu menahan diri untuk berkata lelah juga. Aku tahu pasti, sebenarnya dia merasakan capek. Tidak mungkin tidak.  Aku juga lelah. Seharian mengurus rumah (dan anak-anak) dan semalaman mengurus debay (dan anak-anak dan suami). Tapi aku tahu bahwa dia tahu bahwa aku juga lelah. Suamiku tidak pernah mengeluhkan rumah yang masih sedikit (((sedikit))) berantakan, atau baju-baju yang belum sempat tersetrika. Dia tidak pernah menuntut lebih dari apa yang sudah aku lakukan, dan selalu menerima apa yang mampu kuberikan. Dan aku sangat menghargai itu.

Lebih dari sekedar uluran tangan, waktu yang diberikan oleh suamiku saat membantu anak-anak mengerjakan peer atau bercengkerama dengan mereka, sebenarnya adalah perwujudan usaha seorang ayah untuk 'ada' bagi anak-anaknya. Menggendong debay, adalah perwujudan usahanya sebagai suami yang 'ada' untuk istrinya. Hal-hal yang mungkin terlihat sederhana, namun sangat berharga. Waktunya untuk anak-anak memang tidak banyak, hanya beberapa jam saja sejak jam 19.00 hingga 21.00, karena anak-anak tidak boleh tidur terlalu larut, maka momen yang sedikit dan sangat berharga ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Debay? Debay sih tidak kenal waktu ya.. dan suamiku pun sanggup menemani debay bergantian denganku.

Itulah sebabnya, aku langsung beraksi saat suami menunjukkan tanda-tanda sakit. Karena hey.. siapa dong yang nanti membantuku di rumah? Kita kan ngga pakai ART. Kalau pekerjaan kantor sih, bisa cuti. Tapi mengurus anak, rumah tangga, debay, kan ngga ada cutinya. Maka dari itu, uluran tangan suami (yang sehat) sangat aku harapkan.

Suamiku sebenarnya jarang sakit. Hanya saja saat ini cuaca memang seringkali tidak mendukung - hujan mengguyur di pagi dan sore hari saat berangkat dan pulang kerja. Walaupun sudah memakai jas hujan, nasibnya memang harus sakit, ya ngga bisa nolak toh. Flu berat menyerang. Tapi yah..bahkan setelah dianjurkan oleh dokter untuk istirahat pun, suamiku masih ngotot begadang untuk membuat presentasi dan laporan. Hanya kalau badan sudah ngga bisa diajak bangun dari tempat tidur saja, baru deh minta izin cuti dari kantor.

Sebagai istri yang berbakti *ehemm*, selalu siap dong untuk menyediakan air hangat dan obat, mengingatkan suami supaya minum obat dengan teratur. dan menyiapkan menu spesial supaya tetap napsu makan.

Apa itu cukup? Sayangnya, tidak. Tuntutan pekerjaan kantor dan tenggat yang ngga mau tahu kalau karyawannya lagi sakit, membuat suamiku sulit mencari waktu istirahat. Proses penyembuhan menjadi lebih lama, padahal obat dari dokter sudah habis. Istri yang hebat, harus mencari cara supaya suami cepat pulih dari sakitnya. Jawabannya:

Theragran-M

Theragran-M Multivitamin-Mineral
Foto dokumentasi pribadi

Ya, untung ada Theragran-M, multivitamin yang bagus untuk mempercepat masa penyembuhan. Ah, tahu dari mana? Lihat saja komposisinya.

Komposisi Theragran-M
Foto dokumentasi pribadi

Kombinasi multivitamin dan mineral dalam Theragran-M lengkap sekali ya, dan telah terbukti meningkatkan, mengembalikan, dan menjaga daya tahan tubuh, juga mempercepat proses pemulihan. Tidak heran kalau Theragran-M telah diresepkan oleh dokter selama lebih dari 40 tahun.

Harus patuh minum multivitamin Theragran-M, supaya cepat pulih
Foto dokumentasi pribadi

Suamiku patuh untuk meminum Theragran-M sebutir sehari, setelah makan. Setelah empat hari, sungguh terlihat bedanya. Badannya terlihat lebih segar, lebih sehat. Theragran-M memang vitamin yang bagus untuk masa pemulihan. Berangkat kerja jadi lebih bersemangat, sepulang kerja pun masih tetap bersemangat untuk menemani anak-anak.

Momen hanya akan terasa berharga jika dilewatkan bersama orang-orang yang berharga. Dan siapa lagi yang paling berharga, selain keluarga?
Aku, istri dan ibu yang hebat, di samping suamiku yang hebat, berperan mewujudkan terciptanya momen-momen berharga keluarga kami.
Untuk itu, aku, mempercayai Theragran-M.

Ayah yang akan selalu ada untuk anaknya, terima kasih pada Theragran-M
Foto dokumen pribadi

"Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho."