“Yah, siapa yang paling Ayah sayang sekarang? Aa, Kaka atau Ade Bayi?” Anak pertamaku bertanya pada ayahnya.
Aku yang sedang terkantuk-kantuk menyusui Ade Bayi, tersentak.
Ade Bayi menggeliat sedikit. Aku tepuk-tepuk pelan dan dia memejamkan mata, menyusu
lagi.
Malam itu, suamiku sedang bersama dua anakku di kamar mereka.
Aa si sulung berusia 9 tahun dan adiknya
Kaka berusia 7 tahun, sedang main balap mobil-mobilan dan suamiku menjadi
jurinya. Aku sedang berada di ruang tengah, namun bisa mendengar dengan jelas
gelak tawa dan obrolan mereka. Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja
Aa bertanya seperti itu. Aku bisa membayangkan suamiku juga sama terkejutnya
seperti aku. Aku dengar dia berdehem, dan kupasang telingaku.