Idul Fitri kemarin, kami dapat rezeki oleh-oleh bakpia pathok dan gudeg dari kakak ipar yang pulang mudik ke Yogya.
Sudah kenal dong ya dengan yang namanya bakpia pathok? Penganan manis berbentuk bulat-bulat ini juga ada sih di Bogor, tetapi dapat dari kota asalnya langsung selalu menimbulkan rasa penasaran. Apalagi yang ini bukan dari merek yang biasa. Ini merek yang baru, tapi rasanya sungguh tidak mengecewakan.
Oleh-oleh kedua adalah gudeg. Bukan sembarang gudeg karena ini adalah gudeg kalengan! Ini kali pertama lho aku lihat gudeg kalengan hehehe.
Sesuai dengan klaim di kemasannya, ada ati ampela ayam dan tahu juga dalam kaleng. Yang aku dapat ini pilihan rasanya hot alias cukup pedas, tapi pastinya tidak menutupi rasa manis gudegnya itu sendiri. Aku sih suka ya. Aku pernah merasakan gudeg yang manisss sampai rasanya seperti makan gula saja, yang seperti itu aku kurang suka. Gudeg Bagong ini rasanya pas manis pedasnya. Hati-hati saja dengan 'ranjau'nya karena ada cabai rawit merah besar utuh didalamnya!
Aku juga suka kemasannya. Desainnya cantik dan berkesan etnis. Informasinya juga lengkap, dari informasi nilai gizi, kode produksi dan tanggal kadaluarsa, komposisi dan yang paling penting, label halal MUI.
Aku ngga bisa bikin gudeg, jadi kalau aku menemukan Gudeg Bagong ini di toko atau supermarket, aku bakal beli deh. Recommended!
Karena ini adalah oleh-oleh, aku ngga tahu tentang harganya, tetapi kalau teman-teman penasaran, mungkin bisa menghubungi kontak di bawah ini yaaa...
Bakpia pathok Mutiara Hijau
Rumah produksi: Jl. Manisrenggo KM 0,5 Tlogo Prambanan
Telp. 0274-496 976
IG. @bakpiamutiara
Fb. Bakpia Pathok Mutiara Jogja
Twitter @BakpiaMutiara
Gudeg Jogja Bagong
www.gudegbagong.com
Fb. gudegbagongSudah kenal dong ya dengan yang namanya bakpia pathok? Penganan manis berbentuk bulat-bulat ini juga ada sih di Bogor, tetapi dapat dari kota asalnya langsung selalu menimbulkan rasa penasaran. Apalagi yang ini bukan dari merek yang biasa. Ini merek yang baru, tapi rasanya sungguh tidak mengecewakan.
Namanya Bakpia Pathok Mutiara Jogja. Kemasannya manis dengan nuansa hijau dan putih untuk isian kacang hijau. Label halal MUI jelas tercantum di pojok kanan bawah. Lapisan kulitnya tipis, isi kacang hijaunya lembut dan manisnya tidak berlebihan.
Aku langsung makan beberapa potong saat kuterima, tetapi anak-anakku kurang suka bakpia rupanya. Karena tidak langsung habis, bakpia aku taruh di kulkas bawah dan ternyata tahan hingga seminggu. Kalau mau dimakan lagi, bakpia bisa dihangatkan dulu, atau dimakan dingin kulkas juga enak koq.
Oleh-oleh kedua adalah gudeg. Bukan sembarang gudeg karena ini adalah gudeg kalengan! Ini kali pertama lho aku lihat gudeg kalengan hehehe.
Sesuai dengan klaim di kemasannya, ada ati ampela ayam dan tahu juga dalam kaleng. Yang aku dapat ini pilihan rasanya hot alias cukup pedas, tapi pastinya tidak menutupi rasa manis gudegnya itu sendiri. Aku sih suka ya. Aku pernah merasakan gudeg yang manisss sampai rasanya seperti makan gula saja, yang seperti itu aku kurang suka. Gudeg Bagong ini rasanya pas manis pedasnya. Hati-hati saja dengan 'ranjau'nya karena ada cabai rawit merah besar utuh didalamnya!
Satu kaleng ini cukup untuk tiga porsi, dan yang makan aku dan suamiku karena yah... anak-anak juga kurang suka ya gudeg ini. Aku juga waktu kecil sih kurang suka gudeg ya, tapi pas udah besar jadi sukaaaaa...
Aku juga suka kemasannya. Desainnya cantik dan berkesan etnis. Informasinya juga lengkap, dari informasi nilai gizi, kode produksi dan tanggal kadaluarsa, komposisi dan yang paling penting, label halal MUI.
Karena ini adalah oleh-oleh, aku ngga tahu tentang harganya, tetapi kalau teman-teman penasaran, mungkin bisa menghubungi kontak di bawah ini yaaa...
Bakpia pathok Mutiara Hijau
Rumah produksi: Jl. Manisrenggo KM 0,5 Tlogo Prambanan
Telp. 0274-496 976
IG. @bakpiamutiara
Fb. Bakpia Pathok Mutiara Jogja
Twitter @BakpiaMutiara
Gudeg Jogja Bagong
www.gudegbagong.com
Twitter @gudegbagong
IG. gudegbagong
Wah baru tau ada gudeg kalengan seperti ini. Biasanya kan pakai besek atau yang dari tanah liat itu. Samaaa, aku suka gudeg tapi yang nggak terlalu manis.
ReplyDeleteAku juga pernah dapat yang pakai wadah tanah liat itu. Kerenn. Selera kita sama ya, Mbak :)
DeleteKalau bakpia biasanya saya belinya di kota gede. Sambil melewati rumah sang mantan, curi perhatian :D
DeleteSaya orang jogjakarta justru baru tahu jika ada gudeg kalengan. Wah harus berburu nih.
ReplyDeleteWah Mas nya coba rasain ya.. menurut lidah orang Jogja aseli gimana tuh rasanya. Menurut aku sih enak hehehe
DeleteGudeg, rata-rata ya manis gimana gitu. Ya, semanis orang melihat wajahku :D
DeleteWeks... nyesel deh minta rasain hahaha :p
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteBaru tahu ada Gudeg kalengan.
ReplyDeleteKuliner khas Jogja. Kalau sekaleng bisa buat 3 porsi berarti isinya lumyan banyak.
Iya isi kalengnya padat sekali. Ayuk coba.
DeleteSering lihat tapi belum coba mampir..he
ReplyDeleteAda rencana pengen gowes daerah situ, semoga mampir.. :D
Iya ayo mampir... enak lhoo
DeleteGudeg jogja mnrtku terlalu manis, kurang suka sih. Tapo bakpianya boleh deh :D
ReplyDelete