“Putri itu apa?” tanya Defai sambil meringis. Tangan kanannya mengusap-usap pipinya yang bengkak.
“Putri itu adalah anak perempuan raja dan ratu, yang memimpin suatu kerajaan.” Aku mengambil salah satu buku dongeng HC Andersen yang ada di atas meja samping tempat tidur. Aku menunjukkan halaman-halamannya. “Ini gambar putri dan dia tinggal di istana. Istananya baguuus sekali, tapi sayang, putrinya sakit gigi.”
“Seperti Defai!” seru anakku, lalu dia mengaduh pelan.
Aku menarik napas panjang. “Iya seperti Defai,” gumamku sedih.