Mila Rahmi: Mereguk Manisnya Sehat bersama Gula Semut Gelora Minangkabau
Jangan Banyak Alasan, Yuk Jualan!
Ketimbang
pinjaman online, mending jualan online. Tul? 😋
“Tapi saya nggak pinter jualan.” Makanya belajar. beradaptasi. berkomunitas.
“Tapi saya nggak punya modal.” Modal puluhan dan ratusan ribu bisa koq.. Pasti
punya kan?
“Tapi saya ini malu kalau jualan.” Jualan, malu. Ngutang kok nggak malu?
“Tapi saya nggak pinter ngomong.” Giliran ngutang, kok lancar ngomongnya?
Hei! Stop ngutang! Stop minjem! Apalagi sampai pinjaman online! 😤
Menurut saya, tingginya bunga pada pinjaman online benar-benar mencekik leher.
Belum lagi teror yang mereka lakukan kepada mereka yang menunggak. Jelas,
pinjol memang bikin benjol. Hindari deh, sekalipun jangan pernah disenggol.
“Kalau nggak ngutang, mana kebeli?”
“Ngutang bikin semangat bekerja!”
Duh, ini pola pikir yang keliru!
Apalagi utangnya riba, ampun dah!
RIBA = Rusak Iman, Bisnis Ambyar!
Mending jualan aja. Bukankah Al-Quran menganjurkan begitu? Jualan. Untung kecil
pun nggak masalah. Terkait jualan, Usman bin Affan dan Abdurrahman bin Auf
pernah mengeluarkan statement mirip-mirip yang bunyinya, “Aku menghargai untung
walaupun sedikit.”
Yup, jumlah bukan yang utama. Bagi mereka, rasa syukur dan ridha Allah, itu
lebih utama.
Jualan bisa bikin dapur ngebul.
Jualan bisa nyukupin biaya hidup.
Tapi nggak bisa nyukupin GAYA HIDUP.
Sekali lagi, stop ngutang, start jualan!
Satu caption di IG
@gelora_minangkabau yang sungguh menohok. Siapa yang punya akun keren ini, sih?
Dia menampar kita semua (aku lebih
spesifiknya) dengan kenyataan yang ada di masyarakat saat ini.
Masyarakat yang banyak terlilit
utang online dan amit-amit, lebih parah lagi judi online. Semua demi apa? Demi
cuan yang ingin didapat dengan cara cepat. Namun, kalau ditawari opsi lain yang
lebih baik, kebanyakan ngeles dengan berbagai alasan. Alasan utamanya siih,
tentu karena malas untuk bekerja keras.
Ada satu quote lagi kurasa bagus: Ketika
kesempatan tidak mengetuk (pintu)mu, buatlah sebuah pintu (untukmu) sendiri.
Sebuah quote yang membuatku
merenung. Kurasa, bolehlah kuartikan sebagai berikut: jangan menunggu
kesempatan datang kepada kita, tapi ciptakan kesempatan itu. Lihat dan cari ke
sekeliling kita, apa yang bisa kita lakukan? Apa yang bisa kita perbuat untuk
menjadikan diri kita berkarya dan bermanfaat bagi orang lain?
Mila Rahmi, sang pemilik akun
@gelora_minangkabau, memang sudah sangat memahami arti kesempatan dan
memanfaatkannya dengan semaksimal mungkin. Dia adalah seorang entrepreneur
serba bisa. Salah satu produk andalannya yaitu gula semut dengan merek Gelora
Minangkabau, membuatnya meraih apresiasi Satu Indonesia Awards 2023, kategori
Individu, untuk bidang UMKM/Kewirausahaan, dengan judul kegiatan Rumah Produksi
Gula Semut Asli dari Sumatera Barat.
Mila Rahmi. Sumber: IG @gelora_minangkabau |
Apa itu Gula Semut?
Gula semut adalah gula merah dalam
bentuk bubuk, dengan bahan dasar nira dari pohon kelapa atau pohon aren.
Disebut gula semut karena dalam bentuk gundukan, bentuknya mirip rumah semut di
permukaan tanah.
Gula Semut Asli Gelora Minangkabau. Sumber: IG @gelora_minangkabau. |
Gula semut produksi Mila Rahmi berasal dari pohon aren. Pohon aren atau sering juga disebut enau adalah palma terpenting setelah kelapa karena serbaguna.
Nira, yaitu cairan yang dikeluarkan
dari bunga pohon aren adalah bahan mentah untuk gula semut. Bunga mayang atau
bunga aren yang belum mekar diikat kuat (kadang-kadang dipres dengan dua batang
kayu) pada bagian pangkalnya sehingga proses pemekaran bunga terhambat. Sari
makanan yang seharusnya digunakan untuk proses pemekaran bunga menumpuk menjadi
cairan gula. Karena penumpukan itu, mayang membengkak. Setelah proses
pembengkakan berhenti, batang mayang diiris-iris untuk mengeluarkan cairan gula
secara bertahap, atau disebut juga dengan proses penyadapan.
Proses Pembuatan Gula Semut
Proses pembuatan gula semut dari
nira adalah sebagai berikut:
- Air
nira disadap dua kali sehari.
- Air
nira disaring untuk menghilangkan pengotor-pengotor.
- Air
nira dimasak dengan suhu tinggi hingga kental.
- Kecilkan
api, dan aduk nira kental terus hingga kering.
- Dinginkan
nira yang sudah kering.
- Nira
kering digiling dan diayak.
- Nira
bubuk dikeringkan dan dikemas.
- Nira
bubuk atau gula semut siap dipasarkan.
Kenapa Harus Gula Semut?
Banyak orang memilih beralih dari
gula pasir ke gula semut karena gula semut diklaim memiliki indeks glikemik
lebih rendah dari gula pasir. Indeks glikemik adalah indikator cepat atau
lambatnya unsur karbohidrat dalam makanan meningkatkan kadar gula darah dalam
tubuh.
Gula semut memiliki indeks glikemik
rendah artinya gula semut tidak akan cepat meningkatkan kagar gula darah dalam
tubuh jika kita mengonsumsinya. Ini karena karbohodrat dalam gula semut dicerna
lebih perlahan, sehingga tidak menyebabkan kenaikan kadar gula darah yang
drastis seperti yang akan terjadi jika kita mengonsumsi gula pasir. Tentu ini
adalah kabar baik untuk orang-orang yang ingin mengonsumsi makanan dan minuman
manis tetapi tetap ingin berpola hidup sehat.
|
Gula semut |
Gula pasir |
Indeks glikemik |
38 |
68 |
Kalori |
368 kal/100 gr |
394 kal/100 gr |
Namun, tetap harus diingat untuk
tetap mengonsumsi gula semut dalam kuantitas yang sewajarnya saja ya. Jangan
mentang-mentang gula semut memiliki indeks glikemik yang rendah, lalu malah
jadi mengonsumsinya secara berlebihan. Intinya, kita tetap harus bijak dalam
mengonsumsi gula semut, ya.
Bersama Berkarya Berkelanjutan
Bukti dari keberlanjutan usaha UMKM
Gelora Minangkabau adalah adanya beragam inovasi produk lain yaitu gula aren
cetak, jahe bubuk, dan nira cair.
Cara membuat nira cair adalah:
- Cairan
nira yang disaring kemudian dimasak selama kurang lebih dua jam
- Masak terus sampai cairan nira berwarna kecokelatan, lalu kecilkan api.
- Matikan api jika kekentalan nira dirasa sudah cukup.
- Nira
yang sudah kental didinginkan.
- Aren
cair dikemas dalam botol higienis.
- Aren
cair siap dipasarkan.
Ini semua dilakukan demi memenuhi
keinginan pasar yang berbeda-beda.
Yang bisa diteladani dari Mila
Rahmi juga adalah kerja kerasnya untuk menyebarkan informasi tentang
produk-produknya lewat berbagai event. Segala event dari ujung atas sampai
ujung bawah Sumatera dilakoninya. Tentu ini adalah agar masyarakat yang lebih
luas mengetahui produk-produknya dan pada akhirnya bisa menjadi sasaran pasar
yang aktif.
Gula Semut Asli mendekat kepada konsumen. |
Mila Rahmi di kegiatan pameran UMKM Sumatera Barat. Sumber: IG @gelora_minangkabau. |
Mila Rahmi memahami bahwa dia bukan
hanya memperjuangkan impian dan cita-citanya agar Gelora Minangkabau bisa terus
bertahan dan berkembang, tetapi juga memperbaiki kehidupan ekonomi para pekerja
yang bekerja di bawah naungan UMKM-nya. Sungguh Mila Rahmi telah mewujudkan karya
bersama yang berkelanjutan dengan gula semut dan Gelora Minangkabaunya.
Sumber:
https://anugerahpewartaastra.satu-indonesia.com/2024/assets/files/2024/List-Penerima-Apresiasi-SATU-Indonesia-Awards-2010-2023.pdf diakses 19 Oktober 2024.
https://www.instagram.com/gelora_minangkabau/
https://www.instagram.com/milarahmi10/
No comments:
Post a Comment